Jernih
Malam itu
Tetes hujan yang tersisa menemani pelukan kita
Malam dingin yang hening
Menunggu jarak antara kau dan aku
‘Aku berserah semakin malam’
Menghitung mundur, tak bisa tertidur
Bayangan masa lalu menghampiri
Saat kau hadir pertama kali di rumah ini
Kau tahu perjalananku adalah perjalananmu
Dan perjalananmu adalah perjalananku
Kisahmu sejak saat itu jadi milikku
Kisahku sepenuhnya pun jadi milikmu
Aku menyaksikan pria yang semakin dewasa
Membuka lembaran demi lembaran kehidupan
Manusia tidak sempurna yang mau saling menerima
Teman baik untuk bercerita segala
Suami untuk berlayar sampai ombak dunia selesai
Ayah untuk permata yang amat sangat berharga
Malam itu
Kau raih tanganku
Hangat tubuhmu di sampingku
Kita pejamkan mata bersama
Sambil berpegang tangan erat
Melepaskan hal-hal yang berat
‘Aku hanya ingin merasakan damai’
Hingga suatu hari nanti
Kita berbaring bersebelahan lagi
Entah di mana, di tanah bunga yang wangi
Semoga kebaikan selalu menyertaimu
Sabar selalu bertumbuh bersamaku
Sampai tua
Sampai selamanya
•••
Putey
9 Juli 2024
Komentar
Posting Komentar