Selamat Malam
Jakarta dan 'Mantra Mantra' milik Kunto Aji menemaniku melepas senja. Sebenarnya tak ada senja pula yang ku lihat. Setiap melangkah menuju rumah sementara, langit sudah berganti warna. Alunan 'Rehat', salah satu lagu dalam daftar putar terasa sempurna untuk menutup hari. Entah sudah berapa ratus hari aku di sini, di kota pujaan yang tak jarang juga dapat cacian. Ada beberapa hari yang memintaku untuk berhenti sejenak di perjalanan pulang, untuk sekedar duduk di tepian air mancur belakang gedung-gedung pencakar langit.
Sekarang aku sedang di tempat itu. Dengan pemandangan kantor tempatku bekerja dan kanvas hitam di baliknya, selalu mengharap bulan atau bintang terlukis setiap malamnya. Iya aku di sini, di tepian air mancur belakang gedung-gedung pencakar langit. Seseorang bilang, "Tempat rehatmu di Jakarta, anggap danau dan gunung dan lautan. Gunung, gedung. Danau, air mancur. Lautan, kendaraan". Aku tersenyum membaca pesannya. Aku tak peduli polusi tiap kali berada di sini. Angin yang menyapa terasa sejuk.
Ada lelah, duka, yang tak selalu terungkap. Ada perasaan, pikiran, yang tak selalu diucap. Ada banyak hal yang terjadi, yang tak selalu bisa dibagi. Tidak, tulisan ini bukan tentang keluh kesah. Tulisan ini justru bentuk rasa nikmat. Nikmat atas semua yang menghantarkanku ke sini, ke kisah ini, ke perjalanan hidup ini. Baik buruk, pahit manis, aku dekap. Malu, terkadang. Mengingat diri yang mungkin sempat berontak, memandang sesuatu hanya dari dalam satu kotak. Malu, terkadang, pada Tuhan. Aku merasa ada bisikanNya, yang membuatku lebih yakin bertahan menghadapi apapun yang ada di depan. Bisikan semacam, "Kau hanya perlu lebih sabar lagi. Aku punya rencana." Dan sudah seharusnya kita percaya penuh dengan rencanaNya.
Kini, ada rasa damai, rasa cukup, rasa bahagia yang tak buru-buru, rasa sedih yang menenangkan, kecewa yang tak gusar. Semua terasa pas dalam takarannya masing-masing. Membaca lebih banyak cerita dari lebih banyak sudut. Mendengar lebih banyak suara dengan lebih banyak peka. Mengetahui tanpa menghakimi. Berbagi dengan kasih. Hidup dengan semangat yang tak mudah redup. Terima kasih untuk jiwa-jiwa yang mungkin tanpa sadar telah membantuku, membentukku menjadi aku yang sekarang. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dalam lingkaran kebaikan.
Selamat Malam.
31 Oktober 2018,
PR.
Komentar
Posting Komentar