Selamat Malam
Jakarta dan 'Mantra Mantra' milik Kunto Aji menemaniku melepas senja. Sebenarnya tak ada senja pula yang ku lihat. Setiap melangkah menuju rumah sementara, langit sudah berganti warna. Alunan 'Rehat', salah satu lagu dalam daftar putar terasa sempurna untuk menutup hari. Entah sudah berapa ratus hari aku di sini, di kota pujaan yang tak jarang juga dapat cacian. Ada beberapa hari yang memintaku untuk berhenti sejenak di perjalanan pulang, untuk sekedar duduk di tepian air mancur belakang gedung-gedung pencakar langit. Sekarang aku sedang di tempat itu. Dengan pemandangan kantor tempatku bekerja dan kanvas hitam di baliknya, selalu mengharap bulan atau bintang terlukis setiap malamnya. Iya aku di sini, di tepian air mancur belakang gedung-gedung pencakar langit. Seseorang bilang, "Tempat rehatmu di Jakarta, anggap danau dan gunung dan lautan. Gunung, gedung. Danau, air mancur. Lautan, kendaraan". Aku tersenyum membaca pesannya. Aku tak peduli polusi tiap k...