Perjalanan Puisi
Perjalanan pulang seorang Putri dan buku puisi Bumi merindukan hujan, begitu pula sebaliknya Tapi hujan malu-malu, kelabunya menutup senja Tak cerah namun tetap indah Angin sepoi temani para pencari nafkah Jakarta dan jam pulang kerja Membawa kisah dan banyak cerita Aku pulang sendiri ditemani puisi Melahap setiap kata seakan santapan malam Seketika terbuka ingatan akan pena di kamar tidur Entah sudah berapa lama tak ku pakai tuk menyalin puisinya Di lain sisi aku bermain dengan qwerty tak kenal kapan dan dimana Aku tahu kami saling bersahut bukan melantur Gelapnya, terangnya, memancarkan sumber mata kata untukku Tenangku, riakku, menggerakkan ragam bahasa miliknya Bagai penyair di dua benua berbeda Jauh, dihalang batas Buku bersampul putih di rumahku Bersama 'Tidak Ada New York Hari Ini' Ingin sekali ku masukkan kotak, ku ikat dengan pita emas Tak luput setangkai mawar putih yang mungkin pernah membekas Lalu ku laya...