Sore Tanpa Suara

Selamat sore semesta
Atapmu menjingga indah
Menahan tetes air mata
Membelai jiwa yang gundah

Cahyanya tak mungkin terlupa
Teduh cantik mempesona
Meski sering badai menerpa
Tak lantas jadi hitam warna

Aku berjalan di bawahnya
Tanpa letih menyusurinya
Sesekali pernah tersandung
Sebab awannya begitu mendung

'Masih jauh?' tanya pohon-pohon
Aku bilang tak tahu
Mungkin jarum-jarum jam masih memohon
Tunggu saja sahutan waktu

Aku kembali berjalan kemudian berlari
Alam semakin sunyi
Namun senja tetap menemani
Menjanjikanku sesuatu yang pasti

Tak ada pesan dari angkasa
Ia diam seribu bahasa
Aku terhenti menatap sekitar
Merasa diri ini tak cukup pintar

Memori memutar baris kata
Seseorang menyuruhku pergi ke ujung dunia
Lenyapkan mimpi menghapus kita
Temukan harta dan sunset sempurna

Nyatanya bumi berhenti bergerak
Di sana aku berpijak
Sungguh sulit untuk ditebak
Sosoknya nyata terjebak

Ia tenggelam, indah
Aku terdiam, lemah
Sore ini masih sama
Hanya saja tanpa suara

Berteriak cukup dalam hati
Terisak tanpa ekspresi
Memanggil nama dengan isyarat
Memeluk erat dalam doa hangat

Dalam hening hati bergeming
Nuansanya begitu bening
Tak apa tak ada suara
Sore ini aku tetap bahagia



Sore tanpa suara di kota hujan, 14 Oktober 2017
PR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Harapan dan Kenyataan

Lirik Lagu 'The Rain' Oh Wonder dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Melodi dan Ingatan Pengantar Tidur