THE BEST BIRTHDAY GIFT EVER

Jumat, 25 Agustus 2017. Aku bangun di waktu subuh. Aku gak inget kalau pagi itu aku udah bertambah usia. Aku gak sadar kalau hari Jumat, tanggal 25 Agustus, 22 tahun yang lalu aku terlahir ke dunia ini. Aku cek hp, dan ya, ‘happy birthday Putri’ kata kalender. Aku juga liat ada notif instagram di sana. Seseorang ngirim lilin virtual via instagram tepat jam 12 malam. He mentioned me in his story. Tapi seluruh dunia pun gak akan ada yang tau kalau gak aku kasih tau soal ini. Cause he seemed playing a secret. Well, I just thank him for being there from year to year. Setelah keluar kamar, aku dapet ucapan dan doa-doa yang tentunya baik dari kedua orang tuaku. Peluk cium mereka masih sama, layaknya peluk cium untuk anak balita. Meskipun aku gak bermanja-manja, apa dan ibu memang masih memperlakukanku seperti anak remaja. Okay then, I may be their forever little princess.


22yo and ready to fight

Kalian tau? Ulang tahun kali ini gak jauh beda sama beberapa tahun sebelumnya, dimana aku harus ngabisin hari ulang tahun di rumah aja. Bedanya, kali ini aku gak akan di rumah sampe tanggal 26 tiba. Siang harinya aku harus berangkat ke Jakarta untuk nginep di sana karena.................. besoknya aku sidang, sidang skripsi. Can you belive that? Hahaha hari ulang tahunku aku habiskan dengan belajar. Dari pagi, setelah bantu ibu beres-beres rumah, aku mandi, sarapan, packing (what?), dan ngurusin skripsi beserta dokumen-dokumen sidangnya. Setelah dzuhur, aku siap berangkat tempur. I went to the war zone earlier. Aku ngangkot dengan 2 tas yang sama-sama berat. Ranselku berisi laptop dan baju-baju ganti, sepatu pantopel buat sidang, payung, dompet, air minum, dll. Sedangkan big tote bagku isinya 4 eksemplar skripsi, map yang isinya dokumen-dokumen penting, ATK, dll. Sampai lah aku di stasiun Bogor, salah satu tempat yang bersejarah banget buat diri ini, saksi hidup selama kurang lebih 4 tahun jadi mahasiswa. Di sana aku ketemu Indri, temen kuliah yang daerah rumahnya deketan sama daerah rumahku. Dia yang dijuluki ‘walikota’ sama aku dan temen-temen lain karena perangai dan pemikirannya yang ‘ibu walkot’ banget, cocok deh kalau bersanding sama bapak Ridwan Kamil karena aktif dan cantik kaya istri beliau, haha. Kami pun berangkat.

Selama perjalanan di kereta, niatnya sih mau baca-baca dan mendalami materi skripsi, karena faktanya kami sama-sama belum selesai belajar. FYI, kami baru dapet jadwal sidang H-3 sebelum sidang dan itu... cukup buat excited tapi juga deg-degan. Kami udah memprediksi kalau kami bakal sidang tanggal 26 Agustus 2017 which is sidang S1 pertama buat angkatan kami yaitu angkatan 2013, tapi tetep aja kami gak tenang sebelum akhirnya dapet jadwal pasti. Faktanya, selama di kereta aku dan Indri malah asik ngobrol, wkwk. Tapi kami dominan ngobrol soal sidang sih. Sampe gak kerasa kami nyampe di Stasiun Cikini. Kami pesan ojek online di sana dan kami langsung meluncur ke tempat penginapan alias hotel. Hahaha lucu kalau dipikir-pikir. But why oh why? Ceritanya kami ingin well­-prepared, gak mau kalau besok sidang sampe telat. Secara semuanya harus udah kumpul di kampus jam 7 pagi dan rumah kami di Bogor. Kami gak mau berangkat subuh-subuh dari rumah cuma untuk ngejar kereta terpagi dengan keadaan masih ngantuk, dan sesampainya di kampus kami udah gak fresh  untuk sidang. Sidang skripsi. Kesannya ‘waw’ banget ya, secara sidang untuk kelulusan sarjana. Ya, singkat cerita seperti itu. Intinya kami cuma mau belajar lebih khidmat aja di H-1 sidang itu.

Setelah beres-beres lalala kami memutuskan untuk jalan-jalan sore sambil cari makan. Okay, I must admit that I celebrated my birthday with Indri, only, literally. Hari itu aku bener-bener sama Indri banget. Aku ngabisin waktu sama orang rumah cuma setengah hari. Gak ada acara apa-apa juga di rumah, layaknya hari-hari biasa aja. Aku cuma pamit dan minta doa buat kelancaran sidang besoknya. Siangnya aku ketemu Indri, sampai besoknya bahkan aku bakal bareng Indri terus. Sorenya, Masyaallah... Jakarta begitu cerah. Alhamdulillah... aku bersyukur banget dikasih lihat langit yang begitu indah. Some of you may have been known kalau aku suka fotoin langit dan awan gitu, sore itu, di hari ulang tahunku, Allah kasih objek yang amat bagus. It was Jakarta, yang biasanya si langit suka agak abu karena polusi. Tapi sore itu langitnya sangat amat cantik. I was so happy, dan gak akan lupain lukisan-lukisan awan di langit sore itu.


Jam 6 sore, aku niat untuk mulai buka yang namanya eksemplar skripsi. Oia, saat itu aku ngerasa hectic balesin chat yang banyakkkkk bangettttt hahahah. Aku udah tau sih, aku gak akan buka dan bales semuanya. Banyak ucapan dan doa dalam rangka ulang tahunku dan sidang skripsiku besok dari banyak orang di sosmed. Padahal untuk sidang ini harusnya ga banyak orang yang tau, paling cuma temen-temen deket aja, tapi namanya generasi millenial ya guys haha, info begitu cepat tersebar. Alhamdulillah ucapan selamat ulang tahunnya diiringi doa-doa untuk kelancaran sidang skripsi besok. Terharu, banyak yang support dan doain yang baik-baik. Those people were such a blessing.

You know what? Aku ngerasa lagu Taylor Swift yang judulnya ‘22’ relate banget sama aku malem itu. “Yeaaah, we’re happy, free, confused, and lonely at the same time. It’s miserable and magical oh yeaaah...... tonight’s the night when we forget about the heartbreaks.” We, it could be meant me and Indri. Hahaha but it was obviously about ME. Aku ngerasa seneng hari itu, tapi juga gak bisa gak kepikiran soal hari besoknya. “Ndri, aku tuh ulang tahun,” sambil megang materi dan nahan-nahan ngantuk. “Hahahaha, sabar ya nak,” bu walkot menyemangati kala itu. Well, malam itu kita cuma 2 orang perempuan berusia 22 tahun yang mencoba menghindari eksemplar skripsi dan berharap bisa langsung tidur sepulang jalan sore. NO! Of course NO. Realitanya besok kita harus bangun pagi-pagi untuk hari yang ditunggu-ditunggu. Ndri, sumpah, kalau kamu baca tulisan ini... makasih banget udah mewarnai hari ulang tahunku haha dari siang sampe malem. Malem sih puncaknya, dimana karakter Spongebob Squarepants melekat pada kita. Tau kan espisode Spongebob yang ngulur-ngulur waktu buat ngerjain essaynya? Nah, itu kita banget yang ngulur-ngulur waktu buat belajar haha, tapi gak separah Spongebob sih. Kita belajar presentasi dan tanya jawab bareng sampe akhirnya lelah. Selelah-lelahnya Putri tetap tidur jam 12 malam lewat haha. 25 Agustus berlalu, selamat datang tanggal sidang!

Sabtu, 26 Agustus 2017. Mulai dari mana ya untuk ceritain tentang hari ini. Kalau kalian baca postingan sebelumnya, mungkin ini adalah hasil dari law of attraction ku. Aku malah mikir kalau aku sidang bertepatan sama tanggal ultah. Ternyata kepeleset satu hari. Aku emang pengen sidang kloter awal-awal, ternyata beneran dapat kloter pertama, kurang awal apa coba. Aku pengen urusan sidang selesai bulan Agustus supaya bisa dapat kloter wisuda paling cepet juga di bulan Oktober, and see? Alhamdulillah, yang jelas ini semua kehendaknya Allah. Hari sidang pun tiba. Kayanya langsung aja masuk ke bagian ruang sidang ya, di mana aku harus berhadapan dengan tiga orang penguji. Yang pertama dosen pembimbingku, beliau lebih concern sama bidang sastra. Yang kedua dosen yang master banget di bidang penerjemahan, pas banget sama topik skripsiku yang tentang penerjemahan. Dan yang ketiga adalah ketua jurusan. Heran, gak ada deg-degan sama sekali dari awal nginjekin kaki ke kampus tempat sidang sampe akhirnya sidang selesai. Ini lebih santai dari sidang penelitian ilmiah (sidang sarjana muda setara diploma) setahun yang lalu. Dari awal masuk ruangan salah satu penguji udah bilang kalau aku beruntung karena saat itu udah mau masuk jam istirahat makan siang, haha harus seneng apa sedih tuh. Presentasiku berjalan lancar, dospemku cuma merhatiin dan diem aja. Mam kepala jurusan yang merupakan penguji wanita satu-satunya ini nanya perkara bab 1 yang kemudian langsung nutup skripsiku setelah nanya ipk ku berapa. I didn’t know how to say that I... ah pokoknya merasa selamat. Terakhir yang nanya adalah Mr. Master penerjemahan. Ada sedikit problem di bab 4, tapi beliau nyampein dengan sangat baik, padahal setau aku dia begitu tegas dan bahkan cukup nyeremin kalau lagi nguji sidang. Setelah tanya jawab ini itu, sidang skripsi pun selesai. Udah? Gitu aja? I was like... baiklah, aku akan tutup sidang ini. Tapi..., “are you a dancer?”. Sebenernya rada gimanaaa gitu dibilang dancer hehe. Penguji pada tau kalau aku salah satu anak ukm tari tradisional di kampus. Tebak apa yang mereka minta untuk closing sidangku? Ya, menari saman, hahaha. Really? Ini fun banget. Aku pun nurut, sampe Mam kepala jurusan rekam aku pas nari lalu minta kontak aku untuk jadi pengajar tari kalau dibutuhin nanti, penguji lain tepuk tangan dan terhibur. “I’m proud of you”. Hahaha Putri harus apaaaaaaaaa, yang jelas seneng banget suasana sidangnya berjalan macam begitu.

Hadiah ulang tahun terbaik selama hidup ini akhirnya aku dapat dari pencapaian diriku sendiri. Gelar S.S di belakang nama panjang yang artinya Sarjana Sastra. Aku lulus. Aku kembali ngerasain yang namanya air mata bahagia. Di auditorium tempat pengumuman kelulusan, di sana banjir air mata para mahasiswa yang nasibnya sama. Kami semua sangat bahagia. Ini bukti kalau aku udah bertanggung jawab sama diriku sendiri, aku udah mencapai target yang dibuat diriku sendiri, ya, ini pencapaian untuk diriku sendiri. Tapi, di balik ini semua tentunya banyak orang hebat yang berjasa. Khususnya orang tua. Aku nangis selain karena seneng banget urusan skripsi udah selesai, pastinya inget ibu dan apa. Ini semua buat mereka. Bukan cuma mereka, tapi saudara dan teman yang begitu baiknya kasih dukungan dan doa. Terbukti, beberapa temen baik datang jauh-jauh ke kampus A Kenari cuma buat kasih selamat langsung sama temennya yang kemarin ulang tahun itu. Mereka dengan senyum-senyum tulusnya bilang kalau ikut bahagia, ngasih bunga, ngasih cokelat, bahkan burger yang disulap jadi kue ulang tahun untuk ditiup lilin di atasnya. Gak lupa kado yang ‘aku banget’. They know me so well, I love them so much *cry*. Bertambahnya usia di tahun ini buatku makin sadar kalau aku dikelilingi sama orang-orang yang baik yang sayang sama aku. Aku merasa beruntung banget. Lebih-lebih dari apa pun, kehadiran mereka semua adalah salah satu hadiah terbaik dalam hidup.




2 September, 2017

PR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Harapan dan Kenyataan

Lirik Lagu 'The Rain' Oh Wonder dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Melodi dan Ingatan Pengantar Tidur