2 Manfaat Menulis yang Paling Terasa



Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan, namun juga menegangkan. Karena ketika seseorang menulis, ia berpikir. Tidak semua orang bisa menyampaikan apa yang dipikirkannya dengan mudah. Menulis yang seperti apa sih? Yang akan dibicarakan di sini bukan menulis catatan pelajaran atau daftar belanja bulanan ya hehe, tapi menulis di waktu luang kita atau bahkan di waktu yang sudah kita jadwalkan setiap harinya. Misalnya kita ingin rutin menulis satu jam setiap hari. Para penulis pasti menerapkan kebiasaan ini. Mereka mungkin menyisihkan waktunya lebih lama lagi. Aku sendiri mulai menulis sejak kelas 1 SD. Dari dulu aku senang mengoleksi buku diary dan notebook lucu. Halaman-halamannya yang cantik membuatku excited tiap kali mau menulis haha. Dulu setiap malam aku menuliskan apa yang telah aku lewati seharian. Dari mulai hal menyenangkan, menyedihkan, sampai hal-hal gak jelas. Semua masih tersimpan rapi di laci rahasia kamarku hihi. Lucu banget ketika baca ulang semua tulisan saat aku sudah SMK. Semakin bertambahnya usia, aku mulai bermain dengan imajinasi. Tidak hanya menuliskan kegiatan sehari-hari tapi aku mulai menulis puisi dan cerpen. Pokoknya, aku menulis apa yang ingin aku tulis. Waktu menulisnya pun tidak setiap malam lagi, tapi kapan pun. Kadang aku menulis di buku, memo HP, atau microsoft word pada laptop. Pada masa SMK, aku juga mulai membagikan tulisanku pada orang lain. Ada banyak manfaat menulis, bisa untuk obat anti pikun, membangun personal branding atau citra diri, mengekspresikan banyak hal, dan lain sebagainya. Namun ada 2 hal pokok yang bisa dikatakan sebagai manfaat menulis yang paling terasa. Mengapa demikian? Tulisan yang aku bagikan ini berdasarkan pengalamanku dan orang-orang sekitarku yang juga senang menulis. So, agree or disagree? Langsung saja baca 2 poin di bawah ini ya. :D

1. Menyampaikan Pikiran dan Isi Hati

Manfaat yang pertama, sudah jelas bahwa kita dapat menyampaikan pikiran, ide, gagasan, dan perasaan-perasaan kita melalui kegiatan menulis. Mengapa? Sebab dengan menulis kita bisa utarakan apa yang tertahan dalam diri ini secara bebas. Kita bisa menjadi diri kita yang sebenar-benarnya ketika kita menulis. Mungkin banyak cara untuk mengekspresikan diri but trust me, writing never fails. Menulis bisa menjadi suatu terapi. Ketika kita sedang diliputi rasa suka atau duka, tapi kita tidak ingin bercerita pada siapa pun, menulis lah. Dulu aku mempercayakan banyak hal pada buku diary ku saja. Ketika kita sedang dihadapkan pada suatu masalah dan kita merasa bingung, luapkan saja semuanya lewat tulisan, baik dengan corat-coret di kertas atau dengan mengetikkannya di laptop. Jangan remehkan the power of writing. Setelah selesai menuliskan semuanya, jangan heran jika kita merasa ada sedikit beban yang berkurang. Sebab kita telah keluarkan semua isi hati sebebas-bebasnya, tanpa ragu, tanpa takut, tanpa ada yang membatasi. Aku merasakan kepuasaan sendiri saat aku tutup buku tiap kali selesai menulis. I love that moment.

Namun, beda aturannya jika kita ingin membagikan pemikiran dan luapan hati kita pada khalayak ramai. Ada etika untuk tulisan yang akan dikonsumsi publik. Kita harus mengerti makna kebebasan menulis dalam kasus ini. Jangan sampai tulisan kita diwarnai oleh kata-kata kotor nan kasar. Era globlasasi dan maraknya media sosial kini memberikan jalan untuk pemikiran-pemikiran yang ingin kita sampaikan. Ketika kita tidak bisa mengungkapkannya secara langsung, maka sebuah tulisan sangat bisa mewakili.  Kita bisa sampaikan ide-ide hebat dan karya kita melalui tulisanKalau kata Pramoedya Ananta Toer, "Menulis adalah sebuah keberanian". Jadi, sampaikan saja.

2. Memberikan Sesuatu Untuk Pembaca

Saat ini, kegiatan menulis terjadi setiap waktu. Buktinya, cek sendiri timeline atau feed akun media sosialmu. Pasti masih ramai dengan orang-orang yang membagikan status di facebook, bercuit di twitter, berkata panjang di caption instagram, dan sebagainya. Mereka telah melakukan kegiatan menulis. Harusnya kita bisa melihat sisi positif dari fenomena ini. Tulisan kita bisa dengan mudahnya dibaca oleh banyak orang. Setiap penulis pasti merasa senang ketika tulisannya berhasil dibaca oleh orang lain, dan setiap tulisan pasti lebih bermakna ketika berhasil menyentuh dan mempengaruhi pembacanya. Melanjutkan poin yang pertama, setelah menyampaikan pikiran dan isi hati, lihat apa yang terjadi jika ada orang lain yang membaca tulisan tersebut. Sebuah tulisan tentunya membawa sesuatu dan ingin memberikan sesuatu. Di zaman serba modern yang koneksi internetnya sudah menyebar ini tulisan bisa sangat mudah dipublikasikan melalui berbagai sosial media. Apalagi bagi kamu yang lebih dari menyalurkan pikiran dan isi hati, melainkan menulis kreatif dan membuat suatu karya, misalnya prosa. Kegiatan menulismu bukan hanya menghibur dan menyampaikan sesuatu untuk pembaca, tapi juga bisa mendatangkan pundi-pundi.

So far, aku tidak bisa move on dari twitter. Sosmed yang satu ini menantang kita untuk bisa menuliskan sesuatu sebanyak kurang dari sama dengan 140 karakter.  Entah mengapa, lewat twitter aku bisa lebih cuap-cuap haha. Yang private tetap ada, tapi kalau untuk dibagikan ke publik, I prefer twitter. Aku masih suka iseng-iseng menulis puisi atau cerita pendek sampai sekarang. Hmm kalau ada waktu luang saja. Zaman SMP dan awal masuk SMK sih masih dinikmati sendiri, karena merasa tulisan-tulisanku itu payah, tapi aku mengapresiasi diriku sendiri. Dalam hati aku berkata “at least aku punya karya sendiri” hehe. Selain itu aku punya blog ini. Ah tidak, isi blognya kebanyakan curcol (re: curhat colongan).  Ada juga yang membahas buku dan film yang baru aku nikmati, semacam memberikan review. Sungguh, aku tidak mengurus blogku dengan baik, aku menulis apa yang ingin aku tulis tanpa memikirkan profit sedikit pun. Followersnya bisa dihitung jari. Aku hanya senang meng­unggah tulisan panjangku disini. Tapi ada saja yang membaca. Ada pembaca yang akhirnya menjadi temanku. Kamu bisa rasakan sendiri sensasinya ketika ada orang lain yang membaca tulisanmu dan mereka merasa terhibur, senang, terinspirasi, jadi tahu akan sesuatu, atau bisa juga ikut merasakan kesedihan yang kamu bagi kemudian bersimpati. Di sinilah manfaat menulis yang paling bermanfaat. Bahkan menulis bisa mengubah hidupmu. Seseorang telah membuat keputusan besar dalam hidupnya karena membaca tulisan-tulisanku. Kalimatnya yang tidak akan pernah aku lupakan adalah, “Yang buat aku yakin adalah tulisan-tulisan kamu”. Maksud hati ingin menebar manfaat pada orang lain, Alhamdulillah manfaatnya kembali juga ke diri sendiri.

Well, buat kamu yang suka menulis, berkeinginan menjadi seorang penulis, jangan ragu-ragu lagi. Ikuti kata hatimu, dan konsisten!  Buat yang tidak hobi menulis tapi baca tulisan ini sampai akhir hehe... tak apa, banyak cara untuk mengungkapkan pikiran dan isi hati serta menebar manfaat untuk banyak orang. Aku hanya berbagi pengalaman di sini. Kita bisa menulis kapan pun dan di mana pun. Namun, kita harus perhatikan beberapa hal untuk menghasilkan tulisan yang baik jika tidak hanya ingin disimpan sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Harapan dan Kenyataan

Lirik Lagu 'The Rain' Oh Wonder dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Melodi dan Ingatan Pengantar Tidur