Ibu

Tanpanya kita gak akan ada di dunia ini. Sosok kesayangan yang setiap dibicarakan atau dikenang jasa-jasanya pasti bikin hati meleleh. Sosok ibu yang rela mengorbankan nyawanya untuk melahirkan kita. Mungkin kalian memanggilnya dengan sebutan mama, ummi, bunda, dsb, tapi aku memanggilnya 'ibu' sejak dulu. Tiga huruf yang begitu berarti, i-b-u, teman hidup terbaik tiga huruf yang lain, yaitu a-p-a, ayahku. Pernah aku ceritain di tulisan sebelumnya.

Aku udah bilang kan kalau ibu dan apa adalah orang tua yang luar biasa, tapi aku lebih deket sama apa. Bukan berarti hubunganku sama ibu gak sespesial hubunganku sama apa, gak sama sekali. Kali ini giliran ibu yang mau aku bahas, mungkin gak akan sepanjang lebar tulisan tentang apa, gak tau kenapa untuk ngejabarin tentang ibu itu lebih susah, karena sifat-sifatnya yang begitu asdfjklqwertyuisz haha, yang biar bagaimanapun aku tetep sayang banget sama ibu.

Jadi, ibu cuma satu diantara sekian banyak wanita biasa yang punya kelebihan dan kekurangan, tapi kehadirannya luar biasa berarti buatku. Seorang muslimah punya tiga peranan penting dalam hidupnya, yaitu sebagai seorang anak, seorang istri, dan seorang ibu. Aku rasa, ibu udah ngejalanin perannya itu dengan keren. Ya, aku akan ceritain dengan singkat, semoga menginspirasi ya, karena kelak aku pengen bisa ambil nilai-nilai baik dari ibu.


  • Anak
Ibu itu anak ke-4 dari 6 bersaudara. Kalau denger cerita semasa mudanya, ibu itu anak yang paling rajin. Ibu itu penurut, gak pernah ngelawan orang tua, hormat juga sama kakak-kakaknya. Sama adiknya? Jelas ibu bisa mengayomi mereka. Walaupun dalam keluarga ada aja yang namanya masalah, misal selisih paham sesama saudara, ibu gak pernah meletupkan emosi, dalam artian gak mau ngelawan saudaranya yang kadang ngeselin. Tapi ibu tau kok kapan dia harus bertindak. Cukup sabar juga dalam ngadepin masalah-masalah. Bahkan kadang orang tuanya yang salah paham dan ibu yang kena marah, tapi sekeras-kerasnya orang tua, ibu gak pernah kerasin balik atau mungkin menghindar, ibu malah deketin dan gak sungkan untuk selalu baik sama orang tuanya, sampai sekarang.

Ibu itu seneng berbagi, mirip sama apa. Hatinya dermawan. Dulu aja setelah lulus sekolah dan kerja, ibu cuma dapet penghasilan yang gak seberapa tapi ibu selalu berbagi ke orang tua dan saudara-saudaranya. Lagipula ibu bukan tipe cewek yang banyak mau dan banyak gaya hehe. Ibu orangnya sederhana, malah pemalu. Disaat orang-orang memuji apa yang ibu punya, ibu kayanya malah malu buat ngakuinnya and still... rendah hati. Ibu gak macem-macem juga soal cowok hehe, pergaulannya baik, terbukti cuma satu kali buka hati dan langsung nikah sama apa.

Ibu juga bisa dibilang murid yang berprestasi, jago matematika, suka ikut lomba cerdas cermat dan puisi. Hafalannya bagus banget, sampai sekarang kalau ditanya tentang penyanyi dan lagu-lagu lawas, nama-nama pahlawan, kejadian-kejadian dulu beserta orang-orangnya, ibu pasti inget. Selain itu ibu juga jago masak, ada beberapa makanan ibu yang jadi favorit orang tuanya, yang katanya paling enak dibanding masakan yang lain. Kalau buat aku, mie rebus telor bikinan ibu juga udah termasuk favorit hihi. Kalau urusan rapi-rapi dan bersih-bersih, ibu juara deh, ibu itu orangnya apik banget, hasil kerjanya itu pasti rapi. Ibu juga jago menjahit lho. Sebenernya, dulu ibu bercita-cita ingin jadi guru, tapi gak kesampean karena faktor ekonomi. Sampai akhirnya ibu kerja dan bisa bantuin adiknya untuk kuliah dan jadi guru, yeay hebat sekali! Ibu udah jadi guru pertama dan terbaik buat aku dan adik kok.

  • Istri
Sebagai seorang istri, ibu begitu hormat sama suaminya. Ibu lebih muda 5 tahun dari apa, mungkin itu yang buat ibu keliatan begitu dimanja sama apa. Tapi ibu dewasa dan bijak juga. Pemikirannya sejalan sama apa, apalagi dalam hal berbagi. Keduanya sama-sama dermawan. Ibu dan apa punya planning bersama yang setiap planningnya itu dirancang secara apik namun santai. Katanya di balik pria yang sukses itu ada wanita yang hebat. Aku yakin itu ibu :D ibu begitu sabar dan pengertian akan pekerjaan apa. Ibu selalu dukung apa, nemenin susah duka apa dari nol. Ibu bukan cewek yang romantis, terkesan biasa-biasa aja, tapi hal-hal kecil yang dia lakuin buat apa itu udah nunjukin kalau dia itu istri yang begitu perhatian. Misalnya, setelah mandi apa gak perlu lagi buka-buka lemari, bingung milihin baju, karena ibu pasti udah nyiapin semuanya dengan lengkap, dari mulai kemeja, celana, sapu tangan, kaos kaki, sampai sepatunya. Sebelum apa sampe rumah dari tempat kerjanya, ibu pasti udah nyiapin segelas air putih, rapi dengan tatakan dan tutup gelasnya. Pokoknya kalau tiba-tiba udah kedengeran suara motor pertanda apa udah pulang dan ibu belum nyiapin minum apa, pasti dia langsung bergegas ke dapur sambil bilang, "Ya ampun, ibu belum nyiapin air buat apa". Ibu juga sering diem-diem ngasih apa kejutan. Apa jarang minta sesuatu sama ibu, tapi ibu tau kalau apa lagi butuh sesuatu, misal sepatu baru, maka beberapa hari kemudian ibu pasti beliin buat apa.

Apa bilang banyak cewek yang lebih cantik dari ibu, tapi gak semua cewek cantik itu punya hati kaya ibu. Banyak yang naksir sama apa, tapi gak ada yang berhasil dapetin hatinya, selain ibu. Tanpa pacaran, langsung diajak menikah, Mungkin apa terpikat sama tingkah laku dan sifat-sifat baik ibu. Tapi ibu cantik menurutku, terbukti pas lihat foto-foto masa mudanya, badannya mungil, putih, bersih, rambutnya hitam panjang, penampilannya sederhana. Cantik kok, tapi gak centil hihi. Lucu deh kalau denger cerita masa pedekate ibu dan apa. Karena dulu gak ada bioskop, jadi apa cuma bisa ngajak ibu jalan-jalan aja pake motor CB nya, berhenti di suatu tempat yang nenangin, kaya lihat pemandangan indah gitu. Tempat nge-date pertama mereka adalah Telaga Warna yang ada di Puncak, Bogor :D Oh iya, ibu juga kayanya jadi salah satu menantu kesayangan, selain karena tinggalnya paling jauh-di Bogor-, sedangkan menantu lainnya tinggal di kota yang sama dengan sang mertua yaitu di Bandung, mungkin karena ibu juga baik sama orang tua dari apa, memperlakukan mereka sama kaya orang tuanya sendiri. 

  • Ibu
Ini peran yang paling luar biasa. Melahirkan dua anak perempuan dan ngedidik mereka sampai beranjak dewasa seperti ini, jasanya gak akan pernah ada yang bisa gantiin. Kalau sama anaknya, ibu tergolong ibu yang cukup bawel, bawel dalam hal apa? Bawelnya itu bawel untuk kebaikan, gak bosen ngingetin ini itu sebagai wujud perhatian dan sayang dia. She takes care of me and my sister so well. Seperti yang aku bilang di atas, ibu itu guru pertama dan terbaik buatku. Orang tua mana sih yang gak pengen ngasih yang terbaik buat anak-anaknya? Salah satunya ibu. Ibu selalu memprioritaskan aku dan adikku, Amel. Ibu selalu nurutin kemauan kami dalam batas wajar. Ibu merhatiin banget kesehataan kami dengan kotak P3Knya yang disupply banyak obat. Ibu merhatiin banget makanan kami dengan gak ngebiarin lemari makanan dan kulkas di dapur kosong, masakin makanan yang kami suka tanpa mengabaikan gizi sama kebersihannya. Ibu mentingin banget pendidikan kami, berhasil jadi menteri keuangan dalam rumah yang sukses ngatur pemasukan dan pengeluaran. Gak dipungkiri alokasi buat biaya pendidikan cukup besar dan ibu ngedukung itu. Ibu itu tipe orang yang cukup perfeksionis, apa-apa ngutamain kualitas, apalagi barang-barang buat anaknya, dia bilang gak apa-apa mahal sedikit asalkan bagus dan memuaskan. Ibu itu super woman intinya. Meskipun cuma IRT dan di rumah ada yang bantuin ibu ngelakuin pekerjaan sehari-hari, tapi ibu gak pernah ngebedain si bibi, ibu masih suka bantuin bibi kerja, ibu anggap bibi itu temennya. Gak pernah tuh nyuruh-nyuruh dengan gaya ala nyonya besar. Ibu ngedidik kami hal-hal yang baik, tentang sopan santun, tata krama, dan hal-hal kecil lainnya yang cuma bisa kita dapetin dari seorang ibu.

Bukan cuma urusan duniawi, ibu berhasil ngedidik kami untuk urusan agama. Ibu itu... rajin ibadahnya. Setiap hari pasti ada ayat-ayat Quran yang ibu baca. Setiap hari pasti ada shalat-shalat sunnah yang ibu kerjain. Ibu selalu jadi yang pertama bangun di rumah. Jam 3 pagi atau lebih pasti udah kedengeran suara ibu ambil wudhu di kamar mandi. Ibu shalat tahajud trus ngaji atau shalawatan sambil nunggu adzan subuh. Setelah shalat itu, ibu berdoa khusyuk banget. Aku yakin di setiap doa-doanya ada namaku, nama adikku, apa, orang tuanya, dan orang-orang yang dia sayang. Aku yakin apa yang udah aku capai selama ini, prestasiku, keberhasilanku, kebahagiaanku, itu gak lepas dari doa-doa tulus ibu. Setelah rangkaian ibadahnya selesai ibu langsung mandi, jadi orang rumah pertama yang tampil rapi juga. Jadi, pas bangun apa udah liat istrinya yang cantik. Abis itu ibu nyiapin sarapan, sarapan bareng kami, terus nganterin kami yang mau berangkat deh, aku, adikku, berangkat sekolah, dan apa berangkat kerja. Ibu gak akan pergi sebelum kami ilang di ujung jalan. Ibu bakal terus berdiri di beranda rumah sambil dadah-dadah sampai kami udah jauh dan gak keliatan. 

Sekarang, setelah aku kuliah dan semakin dewasa, ibu masih treat aku kaya putri kecilnya. Apalagi kalau udah di rumah, berhubung aku ngekos dan cuma pulang seminggu sekali, jadi pas di rumah ibu terkesan manjain aku. Kehadiran ibu malah lebih terasa pas aku jauh gini. Perhatiannya yang cuma nanya 'udah makan?' atau 'udah shalat?' lewat SMS itu lebih dari cukup. Karena aku tau di balik itu doanya masih terus ngalir. Kekhawatirannya juga selalu kerasa. Aku yakin, ibu mau yang terbaik buat aku dalam banyak hal. Aku juga mau ngasih yang terbaik buat ibu dalam banyak hal. Ibu dukung aku untuk gapai mimpi-mimpi aku, jadi aku juga semangat gapai mimpi-mimpi aku untuk ibu. Ibu sayang sama aku, aku juga bu... nulis paragraf-paragraf akhir ini aja rasanya pengen netesin sesuatu. Dan yang terpenting, ibu selalu ada buat aku.
---
Maaf, Puput masih belum bisa jadi anak yang baik. Semoga ibu selalu sehat dan dilimpahkan kebahagiaan. Aamiin.

Selamat hari ibu! (setelah satu minggu lalu ibu berulang tahun :D)



Your lil princess



Jadi tau kan alis tebalnya warisan siapa? ;;)



22/12/2015-PR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Harapan dan Kenyataan

Lirik Lagu 'The Rain' Oh Wonder dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Melodi dan Ingatan Pengantar Tidur