September's Serenity
Kalau dilihat ke belakang, kebanyakan postingan saya genrenya itu-itu aja ya? Hehe, iya. Saya akui blog ini memang salah satu media curhat saya. Tapi tidak semuanya sebagai representasi apa yang saya rasakan. Seperti di salah satu postingan jelas tertulis bahwa tidak semua tokoh 'aku' dalam postingan adalah 'saya'. Tulisan-tulisan yang ada dalam blog ini tidak lebih dari sebuah pengalaman pribadi, edukasi yang ingin dibagi, serta kumpulan imajinasi. Mungkin tema yang paling tersorot diantara semuanya adalah cinta. Saya rasa demikian. Itu semua buah dari pikiran, perasaan, bahkan ada beberapa pengalaman yang disampaikan secara tersirat. Kalau dibaca ulang sekarang, semuanya terkesan lucu, namun kalau membacanya penuh penghayatan... saya bisa hanyut ke dalam memori tulisan itu. Tak apa, saya anggap semuanya sebagai histori untuk mengetahui kejadian apa saja yang sudah saya lalui, bagaimana saya melewatinya, dan seberapa besar perkembangan yang saya dapat hingga saya berada di titik ini, menulis tulisan ini.
Kalau bicara soal kehidupan, setiap orang pasti punya definisinya masing-masing. Dan saya yakin pasti ada banyaaakkk versi dalam mendeskripsikan kehidupan tersebut. Satu yang pasti dari sebuah kehidupan, kehidupan tak pernah lepas dari masalah. Setiap manusia yang diutus ke muka bumi ini pasti akan bertemu dengan yang namanya ujian. Orang bilang, usia 17 tahun adalah titik awal sebuah kedewasaan, namun ketika saya melewatinya semua terasa biasa saja. Ada yang bilang juga usia 20 tahun itu sudah masuk ke dalam usia dewasa, benar-benar akan meninggalkan tabiat remaja karena kita sudah berkepala dua dan kehidupan nyata jelas di depan mata. Sepertinya hidup akan terasa lebih 'hidup' ketika sudah melewati masa-masa usia itu.
Awalnya saya tidak menyadari, tapi pada akhirnya saya sangat mengapresiasi diri saya sendiri yang sudah mampu berjalan sejauh ini, melalui banyak kejadian, berhasil menemukan solusi untuk melewatinya, dan mendapatkan perkembangan dari banyak sisi. Jika kita mampu menghargai apa yang sudah lalu, kita pasti akan menghargai diri kita sendiri karena merasa bangga dan tak menyangka ternyata kita mampu menyelesaikan ujian di kala itu. BENAR! Sejak usia 17 tahun itu permainan kehidupan semakin terasa. Dibuka oleh tema cinta, dengan jiwa yang masih labil dan pikiran yang-memang-katanya menuju proses pendewasaan, saya bersusah payah mencari solusi untuk permasalahan hati saya. Semua hanya masalah waktu dan usaha. Pada akhirnya setiap permasalahan dapat terpecahkan. Saya pun mengakui tidak semua selesai karena tangan saya sendiri, tapi saya belajar kerja sama dengan keyakinan-Tuhan- dan orang-orang di sekitar saya baik teman maupun keluarga. Tidak akan berhenti, ketahuilah permainan kehidupan itu masih terus dimainkan.
Hap! Saya pun telah mendarat di TwentyLand. Julukan untuk masa 20 tahun yang entah mengapa terlontar begitu saja dari salah satu sahabat saya. Waktu berlalu dengan cepat, permainan nampaknya akan semakin menantang. Dibuka oleh tema cinta lagi, dengan jiwa yang mulai terisi oleh kata-kata sabar, tegar, kuat, dan lain sebagainya, dan dengan pikiran yang-harus-semakin dewasa dalam menyikapi setiap masalah, saya kembali mencari solusi untuk permasalahan hati saya. Meninjau ke belakang, saya sadar bahwa cinta mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Maka, jangan heran... mungkin faktor-faktor ini adalah salah satu penyebab terpublikasikannya tulisan-tulisan saya yang bertema cinta. Mayoritas genre yang saya buat, haha.
Terlebih dari itu semua, di tulisan kali ini saya hanya ingin menyampaikan bahwa kehidupan ini tidak hanya terdiri dari satu sisi, melainkan selalu ada dua sisi yang harus kita terima. Senang, sedih. Tawa, tangis. Hitam, Putih. Bahkan kehidupan itu sendiri sudah jelas mempunyai lawan kata, yakni kematian. Bersyukurlah kita masih bisa merasakan banyak hal sekalipun itu menyakitkan, jika tidak berarti kita telah mati, mati rasa, mati, menghilang dari kehidupan ini dan berhenti bermain di dalam labirin kehidupan yang cukup membingungkan. Saya akui permasalahan dan ujian yang saya alami sejak terlahir ke dunia ini sangat amat terasa sejak usia 17 tahun itu. Karena disitu saya mulai belajar dan mengerti arti hidup. Pikiran dan perasaan saya mulai 'sangat hidup', mungkin karena sudah melihat, mendengar, bahkan mengalami banyak kejadian yang banyak rasanya sehingga di usia ke-17 semua itu terbungkus rapi sebagai pembelajaran. Disanalah saya mulai membawanya sebagai bekal untuk perjalanan saya selanjutnya. Kehidupan yang saya jalani bukan fairytale yang alur ceritanya terasa menyenangkan dan penuh happy ending, namun ini kehidupan nyata yang banyak rasa dan penuh kejutan. Saya dikelilingi oleh banyak orang yang tidak semua sependapat dengan saya, mengerti apa yang saya maksud dan yang saya rasakan. Karena mereka pun memiliki orientasi sendiri yang kadang saya sendiri tak mengerti.
Saya mengapresiasi dan menghargai diri saya sendiri yang sudah berjalan sejauh ini. Saya merasa berada dalam labirin kehidupan yang penuh kejutan, begitu lucu, namun saya yakin pasti ada jalan keluarnya. Menuju jalan keluar itu, saya melewati banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pertahanan, perjuangan, perlawanan, pengorbanan, lalu ada rasa sakit, kecewa, dilema, ketakutan, kesedihan, apa lagi? Yang jelas masih banyak lagi pengiring kekalutan dan kerumitan yang pernah saya alami. Bukan hanya karena masalah cinta, keluarga, dan pertemanan yang sudah lumrah, tetapi lihat di dalamnya termasuk bagaimana kita memposisikan diri dalam suatu lingkungan yang mengucilkan, pengambilan keputusan besar, pertimbangan yang amat membingungkan, perdebatan yang melelahkan, perancangan masa depan, perdamaian dengan masa lalu, dan lain sebagainya. Akui saja kita hanya manusia yang tak lepas dari hal-hal itu. Saya merasakan arti dari semua kata tersebut. Di usia saya yang sekarang sudah menginjak usia dewasa, saya hanya ingin memeluk semuanya. Menjadikan mereka teman agar bertemu dengan ketenteraman dan ketenangan.
Masih banyak hal baik yang menunggu. Tidak menutup kemungkinan hal buruk juga begitu. Hadapi dengan sabar-tulus-ikhlas meski berat, ini semua adalah nikmat hidup. Seterusnya-entah sampai usia berapa-kita akan dihadapkan dengan kejutan-kejutan yang lebih dari ini. Permainan ini belum usai sampai Sang Pemegang Kendali berkata "cukup". Jalani saja peran kita sebagai manusia. Saya yakin ujian yang ada didatangkan untuk semakin menguatkan, karena semakin tinggi pohonnya maka semakin kencang anginnya. Well, players gonna play and haters gonna hate. Terima kasih banyak telah mewarnai hidup saya, untuk kalian yang menghadirkan kebahagiaan bahkan kesedihan :) Detik ini pun saya masih berjalan menuju jalan keluar suatu permasalahan yang belum pasti ujungnya. Saya hanya bisa bersabar dan melewatinya sekuat saya. Lagi lagi cinta haha. Namun setelah sekian banyak kasus yang saya lewati, saya sadar betul kini cinta tetap cinta meski tidak dikatakan. Dikatakan atau tidak itu tetap cinta, bukan? Tidak akan berkurang rasanya. Hanya... saya titipkan saja cinta itu kepada Sang Maha Cinta. Selebihnya saya akan memeluk semua ujian dan menghandlenya agar tetap menempatkan saya di dalam suatu ketenangan. Saya jatuh, bangkit, pulih kembali, dan berharap akan terus begitu.
Wish this serenity would be everlasting, not only in this September.
1 September 2015
PR
Komentar
Posting Komentar