Kemarau yang Mendamba Pelangi
Aku memupuk harapan pada bunga layu Bercerita pada tanah kering tanpa daya Bersabar dan selalu menunggu Percaya bahwa tetes air itu ada Aku mencari pelangi yang bersembunyi Lelah, tertatih, hingga langkahku terhenti Ku sadari musimku mesti berganti Melepas penantiannya dan bergegas pergi Hingga pada suatu senja ku dapati sebuah pertanda Milyaran tetes air jatuh dari awan kelabu Nampaknya sang hujan tak bisa menunggu lebih lama Sirna sudah semua mimpi dan harapanku Harusnya aku tahu tak akan ada pelangi di musim kemarau Kini ku lepaskan pelangi itu hanya untuk kau Untuk kau, hujan yang selama ini ku puja Karena kau mampu mendatangkan pelangi yang ku damba Setiap kilau warnanya kini hanya khayalan Membuatku menerka-nerka sebuah keajaiban Akankah pelangi itu menaungi dedaunan yang tertunduk lesu? Salahkah aku bila masih terus menunggu? Alam pasti lebih tahu waktu yang tepat Aku yakin pelangi tak hanya muncul setelah hujan lebat Boleh jadi kemarau singgah di cela...