Everything has Changed (Us)

Pagi ini aku menemukan sebuah buku yang bisa dibilang semacam buku diary, tapi bukan juga. Ini hanya notebook biasa yang isinya juga tak banyak. Hanya berisi tulisan dari beberapa moment yang pernah aku lalui bersamanya, tulisan tentang dia, tentang kami, tentang perasaanku. Salah satu tulisan berhasil membawaku terbang ke tanggal 4 bulan September tahun lalu. Aku dan dia saat itu masih terikat suatu hubungan yang disebut... apa itu namanya? Pacaran? Hehe. Anggap saja seperti itu, dimana rasa suka, cinta, bahkan sayang sepertinya terpancar satu sama lain, memberanikan kami untuk membuat hmm komitmen? Ya anggap saja seperti itu, dimana aku dan dia akan saling menjaga hati, saling berbagi cerita, saling berbagi semangat karena status pacar. Namun kami tidak seperti kebanyakan pasangan, kami berbeda, kurasa. Entah memang genre pacaran kami yang seperti ini atau karena salah satu dari kami memiliki karakter yang berbeda? Atau karena kami bertemu maka semuanya memang menjadi beda? Tidak seperti hubungan yang kami jalani sebelumnya. Sebelum dia bersamaku dan aku bersamanya. Mungkin memang kami dipertemukan untuk seperti itu, saling memberikan nuansa beda dalam hubungan kali ini.

Pacaran versi aku dan dia saat itu seperti ini, seperti tulisan di notebook ku satu tahun silam. Inilah yang ingin ku sampaikan padanya tentang hubungan kami~

It's not about greeting in the morning, sweet conversation in timeline, celebrating anniv every month, puting his/her name in personal status.

It's not about meeting every weekend, party in satnight, giving a gift each others, emoticon of kiss and hug, doing what couple do.

It's not about saying 'I love you', it's invisible but true from a heart to a heart. Let love follow the way and find beautiful ending♥

And I believe everything will be alright, better than before. Save the words of missing and loving him in my pray, smile, even tears.

Then the sky will be brighter, the weather will be cooler, the rainbow will be more beautiful. They paint our stories, so calm.

You'll realize this love will never fade. Show your best and I'll do the same. What we have to do is keep walking. I love you more than words.
:)

Abaikan grammar hehe. Yang jelas dalam tulisan itu dijelaskan bahwa kami tidak seperti itu. Hal-hal di atas merupakan hal-hal yang familiar di kalangan anak muda yang berpacaran. Hal-hal ringan yang kadang menjadi masalah berat untuk pasangan lain jika tidak dipenuhi. Kami bukan tidak pernah melakukannya, hal itu berlaku bagi kami hanya di awal-awal hubungan. Saat kelabilan masih dalam masa kejayaannya. Kami berpacaran sepertinya hanya menjaga komunikasi dan melanggengkan status. Tapi bagiku dia tetap pacarku, komit yang sudah ku buat untuk mau menjadi pacarnya saat itu harus ku jaga dengan setia. Beruntungnya dia pun hebat menjaga semuanya, setia. Meskipun entah berapa kali kami berdebat walau hanya lewat sms atau telepon, dan entah berapa kali salah satu di antara kami merasa tersakiti, dibakar cemburu, dan sebagainya. Tetap, dia adalah alasan sebuah kesetiaan.

Aku membuat tulisan tersebut ditemani lagu Everything has Changed dari Taylor Swift and Ed Sheeran, berbalut rindu padanya saat itu. Maka ketika aku bingung harus memberi judul apa pada postingan kali ini, aku pilih saja judul lagu itu. Lagipula ada tepatnya juga, everything has changed, semua telah berubah. Exactly! Ada perubahan mindset, ada perubahan sikap, ada perubahan antara kami yang semoga mengarahkan kami kepada hal yang memang jauh lebih baik. Mengikuti aturan yang Tuhan buat, bukan aturan kami sendiri, atau aturan orang-orang sekitar.

Seiring berjalannya waktu, sampai detik ini, ketika aku sudah menyadari bahwa dia adalah milik Tuhan, bukan milikku, dan akupun bukan lagi miliknya, melainkan seutuhnya dimiliki oleh Tuhannya, aku ingin sedikit merangkai kata tentang cinta versi aku, versi dia juga mungkin. Versi kami yang sekarang mulai beranjak dewasa. Tak butuhkan hal-hal biasa yang dulu terasa luar biasa di masanya, saat masa sekolah yang tak asing dari dunia pacaran. Ku pikir jika dulu saja aku dan dia bisa berbahagia dan saling merasakan cinta tanpa hal-hal yang telah aku jabarkan tadi, mengapa sekarang tidak?

Teruntuk kamu, dia, mereka, dan orang lain, siapapun itu yang sedang dalam penantian cinta~

Ini bukan tentang 'pacaran', saling cinta dan berjanji untuk selalu bersama. Berduaan ke tempat-tempat romantis. Berkumpul dengan keluarga satu sama lain.

Ini bukan tentang cinta yang diukur dari seberapa sering kita berkomunikasi dengan si dia, bertemu si dia, dan mendapatkan sanjungan atau kata-kata manis dari si dia.

Ini bukan tentang itu. Jika kita ingin berbicara tentang cinta yang sejati, cintailah Tuhanmu, maka Tuhan akan mencintaimu. Lalu bagaimana dengan si dia? Si dia yang tulus menyayangimu tak akan menghilang tanpa harus melakukan hal-hal seperti itu.

Ini tentang si dia yang harusnya semakin kuat, memikirkan masa depan jika memang ingin bersama kita. Mengabaikan hal-hal sepele yang terkadang bisa membuat kita terluka. Bertahan dalam diamnya. Membisikkan rindu dalam doa. Hanya melakukan hal sederhana namun bermakna.

Tidak mudah. Ya. Dengan lingkungan seperti ini, yang mengelilingi kita dengan serba-serbi cerita dari pasangan lain yang bisa jadi akan terus menggoyahkan hati, memaksanya runtuh sebab ketidaksabaran dalam penantian. Sungguh mungkin hati ini ingin merasakan hal-hal seperti dulu. Hasrat itu terkadang bisa muncul. Membuat kita memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya terlalu dipikirkan, mengkhawatirkan sesuatu yang tidak seharusnya terlalu dikhawatirkan. Ketakutan-ketakutan lainnya, pikiran dan khayalan, yang bisa membuat hati kita gundah dan dilema.

Sabar...
Hati nurani dan akal sehat harus dipergunakan.
Dewasa...
Pikirkan yang terbaik sebelum mengambil keputusan.
Dikatakan atau tidak dikatakan itu tetap cinta bukan? Orang-orang tidak perlu tahu. Memang penantian ini adalah ujian. Menahan kata cinta dan rindu yang berlebihan kadang membuat sakit tak tertahan. Hanya satu keyakinanku, meski jauh akan tetap dekat jika Tuhan mau, begitupun sebaliknya. Kalimat pelengkapnya adalah 'jodoh pasti bertemu'.

Benar tetap benar walaupun sendirian, tak perlu ikuti cara orang lain. Jika ini caraku mencintaimu, bagaimana dengan caramu?


10/09/14 PR



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Harapan dan Kenyataan

Lirik Lagu 'The Rain' Oh Wonder dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Melodi dan Ingatan Pengantar Tidur